Selasa, 31 Maret 2020

SDGs Target 17 (Partnership For the Goals)

SUSTAINABLE DEVELPOMENT GOALS

Konsep SDGs itu sendiri lahir pada kegiatan koferensi mengenai pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan PBB di Rio de jainero tahun 2012. Tujuan yang ingin dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah memperoleh tuuan bersama yang universal yang mampu memelihara keseimbangan 3 dimensi pembangunan berkelanjutan : lingkungan,sosial,ekonomi.
Dalam menjaga keseimbangan 3 dimesi pembangunan tersebut, maka SDGs memiliki 5 pondasi utama , yaitu : manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai 3 tujuan  mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Kemiskinan masih menjadi isu penting dan utama, selain dua capaian lainnya. Untuk mencapai tiga tujuan mulai tersebut disusunlah 17 tujuan global.
SDGs 17 Patnership For The Goals : Kemitraan untuk mencapai tujuan . Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan. SDGs hanya dapat diwujudkan dengan kemitraan dan kerja sama global yang kuat. Bantuan Pembangunan Resmi tetap stabil tetapi dibawah target, yaitu US $ 147 miliar pada tahun 2017. Sementara kriris kemanusian yang disebabkan oleh konflik atau bencana alam terus menuntuk lebih banyak sumber daya keuangan dan bantuan. Banyak negara juga memerlukan bantuan pembangunan resmi untuk mendorong pertumbuhan perdagangan negara tersebut. Pada tahun 2017 Pengiriman uang internasional mencapai US $ 613 miliar, 76 % pergi ke negara-negara berkembang. Dalam meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan harus dilengkapi dengan kerja sama yang dapat menggerakkan, membagi pengetahuan, keahlian, teknologi, sumber daya finansial untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara khususnya negara berkembang untuk mencapai kesejahteraan bersama. Misalnya ketika ada negara lain yang membutuhkan bantuan ketika dilanda bencana kita bisa menjalin kemitraan bisa memberikan bantuan uang ataupun teknologi untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut, bisa juga dalam hal yang lainnya.
Indonesia dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan pada target 17 SDGs sudah mulai berperan salah satunya Indonesia telah membentuk Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) yang merupakan lembaga yang mengelola dan menyalurkan dana negara untuk pemberian bantuan internasional. LDKPI diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 18 Oktober 2019, lembaga ini dibentuk dengan payung hukum di bawah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 143 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), lembaga ini bertugas mengelola dana kerja sama pembangunan internasional sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing atau Lembaga Asing. Organisasi atau lembaga tersebut dipelopori  oleh empat kementerian RI yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Perencana Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian Sekretariat Negara.
Dalam target 17 SDGs yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan bersama salah satunya ialah kerjasama untuk saling membantu antar negara, terutama untuk negara-negara berkembang dalam berbagai hal seperti kerja sama dalam hal bantuan dana ataupun kerja sama dalam hal modal pembangunan. Alasan dibentuknya LDKPI ialah untuk menyatukan upaya penyaluran bantuan ke luar negeri dalam sebuah sistem satu atap dan tersentralisasi, alasan lain yaitu untuk  memangkas birokrasi pencairan dana bantuan internasional yang dinilai lambat karena proses pencairannya panjang dan berjenjang. Perlu ada usulan dari kementerian terkait ke presiden, disposisi presiden, pengalokasian di Kemenkeu, jadi prosesnya lama. Misalnya bencana alam di negara A terjadi hari ini, kemudian, datang keputusan politik RI untuk membantu. Namun, dalam model sistem yang dulu, proses realisasinya akan terhambat, pencairan dari anggaran cadangan Kemenkeu mungkin baru tahun depan setelah penganggaran RAPBN selanjutnya. Padahal, bencananya sudah tahun lalu.
LDKPI ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada tahun 2021 nanti, meski belum berdiri secara penuh, namun, pemerintah Indonesia telah dan akan menyalurkan sejumlah bantuan internasional kepada sejumlah negara, sudah ada tujuh negara : lima di Pasifik dan dua di Asia Tenggara yang menerima dana hibah LDKPI pada 2019 diantaranya, Tuvalu, Nauru, Kepulauan Solomon, Fiji dan Kiribati (Pasifik), serta Myanmar dan Filipina.
LDKPI belum mampu bekerja sendiri, karena status Indonesia sebagai negara ekonomi berkembang yang belum setara dengan negara ekonomi besar lain pemilik lembaga serupa seperti USAID AS, JICA Jepang, atau AUSAID Australia. Indonesia masih masuk dalam daftar salah satu negara penerima bantuan dari AUSAID dan pernah masuk dalam daftar 20 negara penerima bantuan terbesar USAID pada 2012. Oleh karena itu LDKPI berencana akan menggandeng lembaga-lembaga tersebut, termasuk UNDP.
Pembentukan LDKPI sudah menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung pembangunan dunia, terutama mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, di antaranya melalui pemberian hibah kepada pemerintah/lembaga asing, yang saling memberikan manfaat. Jika kita lihat dari sepak terjang lembaga ini jelas sangat  mendukung upaya mewujudkan tujuan SDGs 2030 melalui berbagai kerja sama yang dijalin Indonesia dengan negara lain. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik-Kementerian Luar Negeri RI, Cecep Herawan, juga pernah mengatakan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) ditujukan untuk "menyalurkan kerja sama teknik (pengembangan kapasitas), fisik, dan kemanusiaan bagi negara berkembang lain yang membutuhkan bantuan pemerintah RI, sesuai dengan target Sustainable Development Goals 2030.


DAFTAR PUSTAKA



Ishartono dan santoso Tri Rahario. 2016. Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengetasan kemiskinan https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.unpad.ac.id/
           
United Nation Development Programe. 2020. Goals: Partnership For The Goals. https://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-goals/goal-17-partnerships-for-the-goals.html

Rizki Akbar Hasan. 2019. Mengenal Indonesia AID, Lembaga Dana Bantuan Internasional Perdana dari RI. https://m.liputan6.com/global/read/4092047/mengenal-indonesian-aid-lembaga-dana-bantuan-internasional-perdana-dari-ri

0 komentar:

Posting Komentar

Mari komen dengan bijak, supaya bisa saling membantu untuk memberikan informasi-informasi bermanfaat

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.