Selasa, 31 Maret 2020

BUDAYA PTRIARKI, KEKERASAN TERHADAP PERMEPUAN, DAN EQUALITY GENDER


Budaya Ptriarki, Kekerasan terhadap permepuan, dan Equality Gender
Budaya patriarki masih seringkali kita temui di era sekrang ini, budaya dimana perempuan seolah-olah hanya sebagai objek sedangkan laki-laki sebagai subjeknya dalam artian perempuan dianggap tidak mampu melakukan beberapa perkerjaan, perempuan dianggap hanya bisa melakukan pekerjaan yang remeh-temeh seperti merawat anak, memasak, mencuci, dan sebagai alat reproduksi laki laki untuk mendapatkan keturunan. Jelas yang terjadi adalah tidak adanya keadilan gender dimana perempuan banyak kehilangan hak yang harusnya mereka dapatkan, perlu di ketahui bahwa sebenarnya ketidakadilan gender adalah salah satu penyebab kemiskinan karena disini perempuan hanya mendapatkan sedikit kesempatan kerja dan didiskriminasi, setiap hari mereka menghadapi kekerasan, pelecehan, dan perlakuan tidak adil di rumah, di tempat kerja, dan di komunitas mereka yang lebih luas, mereka juga tidak diberi kesempatan untuk memimpin dan lain sebagainya. Budaya patriarki telah mersesap disetiap linkungan kehidupan. hal itu juga menjadinpenyebab terkait banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan Karena laki-laki menganggap kalau perempuan itu sebagai objeknya dan ketika perempuan menolak laki-laki dengan mudahnya memperlakukannya dengan kekerasan dan masih banyak kasus kasus lain mengenai kekerasan terhadap perempuan.
Kesetaraan gender sudah menjadi fokus dunia. Terbukti PBB telah menggalakkan Gender Equality mulai tahun 1975 PBB menjadikan tahun tersenut sebagai Tahun Perempuan Internasional yang disepakati melalui Konferensi Dunia Tahun Perempuan. Sekarang kita kenal istilah SDGs yang memiliki 17 target sebagai kesepakatan negara-negara PBB untuk pembangunan berkelanjutan, pada target ke-5 yaitu Gender Equality demi memperjuangkan hak perempuan yang selama ini tidak mereka dapatkan.
Gender Equality merupakan tujuan besar untuk menciptakan keadilan antara laki-laki dan perempuan untuk membebaskan gadis-gadis dunia dari budaya patriarki. Untuk mencapai tujuan itu tentu harus dimulai dari aspek manusianya yaitu kita untuk tidak lagi membeda-bedakan lagi antara laki-laki dan perempuan. Saat ini setiap tahun ada 12 juta perempuan menikah sebelum berusia 18 tahun, hamper 7.000 gadis remaja berusia 15-24 tahun terinfeksi HIV setiap minggu,dan 98 juta anak perempuan yang harusnya mendapat pendidikan mereka duduk di sekolah menengah saja tidak. Kita harus memberikan kembali hak perempuan yang selama ini dirampas yang membuat perempuan tidak bisa berbuat apa apa, membuat angka kemiskinan semakin meningkat karena mereka tidak mendapatkan kesempatan bekerja layaknya laki-laki, dan pendidikan bagi jutaan gadis di dunia terhambat.  Selain itu gadis remaja juga memiliki resiko kekerasan termasuk pelecehan seksual yang masih sering terjadi hingga saat ini, oleh karena itu kita harus segera menyadarkan dan mensosialisasikannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari komen dengan bijak, supaya bisa saling membantu untuk memberikan informasi-informasi bermanfaat

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.